20.24

Sang Aktor harus berganti pakaian....

Sebelum pertunjukan dimulai maka Sang Aktor (manusia) harus menyatakan niat. Niat meninggalkan rumah untuk menuju rumah ummat manusia, meninggalkan hidup untuk memperoleh cinta, meninggalkan keakuan untuk berserah diri, meninggalkan penghambaan pada dunia untuk memperoleh kemerdekaan, meninggalkan diskriminasi untuk mencapai persamaan, ketulusan dan kebenaran, meninggalkan kehidupan sehari hari untuk kehidupan abadi. Meninggalkan dan melupakan segala sesuatu mengenai diri sendiri.
Pertunjukan bermula di suatu tempat bernama Miqat. Disini sang Aktor harus berganti pakaian. Pakaian yang melambangkan ras, status, jabatan, kelompok dan perbedaan2 tertentu yang menciptakan batas palsu menyebabkan perpecahan diantara umat. Lalu dalam perpecahan ini timbul konsep "Aku", bukan "Kita/ kami".
Di Miqat, dilepaslah pakaian dunia dan wajiblah memakai kafan, kain putih sederhana yang diberi nama Ihram. Disini semua manusia memakai pakaian yang sama, seragam. Dari sini sang Aktor harus menjadi setetes air mengikuti perjalanan aliran sungai untuk bisa  menuju samudra penghambaan.
Dalam perjalanan ini dilarang tinggi hati, karena perjalanan ini bukan untuk mengunjungi manusia, tetapi hendaklah berendah hati karena ini perjalanan menuju Allah Sang Khalik, Yang Maha Pencipta. Perjalanan ini  mengajarkan pada sang Aktor untuk menyadari eksistensi ke fana-annya.
Dalam perjalanan ini, sang Aktor bukan hanya menjadi manusia, tetapi harus menjadi manusia sebagaimana yang seharusnya. Perjalanan ini mengajarkan sebuah gerakan menuju Allah dengan lebih dahulu menanggalkan pakaian "keakuan" dan menguburkannya di Miqat.
Setelah menanggalkan pakaian"Aku" yang membedakan seseorang dari yang lainnya barulah boleh bergabung dengan orang banyak, aktor aktor yang lain, ibarat setetes air masuk kealiran sungai dalam keihraman menuju samudra Allah swt.....
Sang aktorpun menghadap Sang Khalik sebagai "manusia" dengan mengenakan pakaian yang sama seperti yang akan dikenakan ketika menghadap di akhirat kelak...
Pengingat tujuan, 31 Mei 2010
19.54

SHALAT JUM'AT INI


Paling enak kalo hari libur jatuh di hari Jum'at adalah bisa ngerasain sholat jum'at di Masjid Agung Palembang. Enaknya bisa ngajakin anak-anak sholat di suasana yang baru, keluar dari rutinitas sholat jum'at di Masjid Komplek Sungai Gerong melulu. Ketemu orang yang itu2 aja.
Asyiknyanya lagi selesai sholat jum'at bisa menikmati pasar kaget di halaman mesjid. Bisa makan empek2 kapal selem kecik, adaan, lenggang sambil ngirup cuko sriuupp hemm nyem nyem.
Selesai makan empek2 minumnya es tebu yang untuk mendapatkanya pake ngantri karena mesin giling tebunya cuma satu tapi peminatnya hampir semua jamaah sholat jum'at.
Hanya ada sedihnya juga ketika melihat para pengemis yang memenuhi tiap sudut halaman mesjid. Pengemis tua, muda, besar, kecil, sehat, cacat semua menadahkan tangan dengan menampilkan wajah memelas sambil berkata,"Pa kasihan pa sudah dari kemarin belum makan.....". Begitu kita memberi satu pengemis maka jangan kaget kalo tiba2 kita diserbu oleh pengemis yang lain dengan wajah & perkataan yang sama.
Inilah Masjid Agung Palembang, semua ada disini pada saat Shalat hari Jum'at.....
Jum'at 28 Mei 2010,
njl
09.50

Tentang Ilmu

Ilmu, samudra luas tanpa batas untuk mengarungi & menguasainya dibutuhkan kesabaran serta kerendahan hati.(njl)
15.25

AKU MENGENAL DIRIKU


Yazid Ibnul Muhallab bepergian disertai anaknya, Muawiyah. Mereka lalu dijamu oleh seorang wanita badui yang menyembelih kambing untuk keperluan jamuan itu. Selesai makan Yazid bertanya kepada anaknya," Berapa uang yang kamu punya?" Muawiyah menjawab."Seratus dinar." Yazid berkata," Berikan semuanya kepada wanita itu." Muawiyah menjawab," Diakan wanita yang fakir, tentunya mau menerima pemberian sedikit. Lagipula dia tidak mengenal kedudukan ayah." Yazid lalu menjawab," Kalau ia rela menerima sedikit, maka aku rela memberi banyak, dan kalau dia tidak mengenal aku, maka aku mengenal diriku."
16.44

Zikir Bumi


Duduk diatas langit memandang awan putih berarak bershaft shaft ditiup angin mengingatkan shaft para penzikir berbaju putih bergerak lembut dalam alunan sahdu.

Zikir angin dan zikir awan tak kumengerti tapi aku meyakini mereka melakukannya.
Sedekah awan adalah hujan yang membasahi bumi menumbuhkan pepohonan dan hijau dedaunan yang mengokohkan gunung berdiri pada tempatnya menghunjam bumi.
Angin, awan, pepohonan, gunung dan bumi berzikir....
Aku melihatnya....aku tak memahaminya
tapi aku meyakininya.
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun"(Q.S. 17 Al Israa':44)
-----------------------------
10 april 2010
dari atas langit jogja
19.04

Kuliner di Sungai Musi

Hampir 20 tahun tinggal di Palembang dan mungkin sudah ribuan kali melangkahi Sungai Musi dengan melintas di atas Jembatan Ampera tetapi baru kemarin sempat mampir untuk makan siang di atas perahu "Warung Terapung" yang ada di bawah Jembatan Ampera.
Dulu kondisi di bawah Jembatan ini kumuh, kotor & sumpek tetapi sekarang jauh berbeda. Tempat parkir yang luas, bersih dan tertata lumayan rapi.
Berjalan kaki dari tempat parkiran menuju ke Warung Terapung juga terasa aman dan nyaman.
Sebenarnya ada banyak pilihan makanan di pusat jajanan kuliner di bawah jembatan Ampera terdiri dari warung di darat & warung di Sungai, tetapi saya mencoba makanan yang di jajakan di atas perahu. Memang sensasi makan di atas perahu agak beda dengan makan di warung yang ada di daratan. Sesekali perahu bergoyang ketika ada kapal yang melintas di sungai musi sehingga gelombang yang ditimbulkan menggoyang warung tempat kami makan.
Soal rasa makanannya pun cukup enak dengan kondisi di warung yang cukup bersih dan pelayanan yang ramah, memang cocok untuk dicoba. Palembang sekarang memang beda dengan dulu. Lebih Maju.
Palembang, 23 Mei 2010

Kamojang, Ja-Bar

Kamojang, Ja-Bar
Sumber panas bumi yang yang digunakan sebagai pembangkit listrik untuk area Garut dan sekitarnya.Pada gambar my best frend Rahmad harahap sedang semangat menjelaskan.

Jembatan Ampera

Jembatan Ampera

Jembatan Barelang Batam

Jembatan Barelang Batam
Penghubung pulau pulau kecil yang masuk ke wilayah KEPRI

My Dream

UMUR

umur spt dedaun yg menempel di ranting pohon.Ketika daun gugur kita mengatakan jumlah daun dipohon berkurang, sementara ketika umur bertambah kita menghitung umur semakin banyak.

Padahal hakikatnya pertambahan umur sama seperti daun gugur. Lalu ketika umur semakin berkurang, kenapa harus merayakannya? Jika doa-doa dipanjatkan semoga umur yg telah diberikan & dan umur yg tersisa menjadi berkah, masih bisa dimengerti walaupun seharusnya kita saling mendoakan setiap saat.

Maka beruntunglah orang yang diberi keberkahan dalam umurnya yang panjang.

My Dream...now

ILMU

Ilmu adalah sebaik baik kekayaan. Ia ringan dibawa tetapi besar manfaatnya. Ditengah orang banyak ia indah & dalam kesendirian ia menghibur.(Ali bin Abi Thalib)

Kintamani, Bali

Kintamani, Bali
Kata orang...Tuhan sedang tersenyum ketika menciptakan pulau Bali.Maka keindahannya sungguh luar biasa

Featured Content

Makasar, Sul-Sel

Makasar, Sul-Sel
Kampungnya ibu saya.Waktu SMP kelas 2 ibu saya pernah mengajak kesini dan setelah hampir 26 tahun kemudian saya baru bisa kembali menjejakkan kaki disini. Kedatangan saya pertama dulu namanya ujung pandang tetapi sekarang menjadi Makasar. Hemm tambah indah dibanding dulu

Sorong, Irianjaya

Sorong, Irianjaya
Hitam kulitnya, manis senyumnya dan baik hatinya. Dikota ini penduduknya ramah-ramah dan makanannya enak2.Apalagi papedanya.hemm nyammy

HOBBY

Cuaca Palembang

Lampung

Lampung
Berandanya Jakarta. Orang Sumatera yang pengen ke Jawa khususnya ke Jakarta harus melalui kota ini terlebih dahulu.Dari Lampung tepatnya di Pelabuhan Bakauhuni naik Ferry penyebrangan lebih kurang 2 jam akan tiba di Pelabuhan Merak Jakarta.

Balikpapan, Kal-Tim

Balikpapan, Kal-Tim

My Gallery

PERJALANAN-JOURNEY

About Me

Foto saya
Palembang, Indonesia
Manusia biasa.Suami dari seorang wanita & bapak dari 3 anak laki-laki, yang sering bosan dengan rutinitas.